Waktu: 21/06/22, 5:00 WIB
Sumber: Agrina

Menjemput-Prospek-Dengan-Benih-Berkualitas

Harga minyak sawit mentah (crude palm oil-CPO) yang bagus sejak per tengahan 2020 hingga sekarang mengerek permintaan benih kelapa sawit. Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) memprediksi harga CPO akan bertahan di atas US$1.000/ton sampai akhir tahun. Di laman GAPKI, sejak awal 2022, harga CPO Cif Rotterdam bermain di kisaran terendah US$1.310 dan tertinggi US$2.010 per ton. Dan pantauan investing.com, sebulan terakhir ini harga spot masih “berkilau”, antara US$ 1.570 – 1.765/ton.

Berbicara prospek perbenihan sawit nasional (31/1), Dwi Asmono, Ketua Forum Kerja Sama Produsen Benih Kelapa Sawit (FKPBKS) menyebutkan dua hal yang mempengaruhi, yakni kebijakan pemerintah dan harga CPO. Pemberlakuan moratorium izin baru pemanfaatan lahan gambut untuk kebun sawit mulai 2011 mengerem pengembangan kebun baru secara drastis. Penjualan benih terus ambles sampai hanya 57 juta kecambah dari 15 produsen anggota FKPB-KS pada 2019.

Untunglah harga CPO yang mulai membaik pertengahan 2020 menjadi penyemangat. “Harga CPO tinggi pada 2021 membuat petani berbondong-bondong mengorder benih. Penyerapan benih meningkat dari 87 jutaan pada 2020 menjadi 106 jutaan kecambah atau naik 22% ketika pandemi Covid mencapai puncak,” ujar Direktur PT Sampoerna Ago Tbk. yang baru saja menjabat periode keempatnya tersebut. Penyerapan atau distribusi benih pada kuartal pertama 2022 (Januari-April) cukup baik. Jumlah benih yang terdistribusi 39 juta kecambah lebih atau mencapai 37% bila dibandingkan total distribusi 2021.

“Bisnis BSM sendiri cukup menggairahkan. Distribusi benih 2021 meningkat 61% ketimbang 2020. Jumlahnya dari 11.340.856 kecambah dengan pangsa 13% menjadi 18.202.575 kecambah dengan pangsa 17%. Kuartal pertama 2022 distribusi benih kami mencapai 7.001.948 kecambah dengan pangsa 18%. Bila tidak ada gangguan, BSM berharap penjualan 2022 akan mencapai target sekitar 20 jutaan kecambah,” ungkap Zulhermana Sembiring, Head of Production & Commercial PT Binasawit Makmur (BSM), anak usaha PT Sampoerna Agro Tbk. kepada AGRINA (6/6). Penggerak bisnis benih yang lain, menurut Dwi, adalah keberhasilan Program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR). Program ini membutuhkan benih sawit berkualitas dan bersertifikat untuk mengganti tanaman sawit rakyat yang sudah tidak produktif. Pemerintah menargetkan peremajaan seluas 540 ribu ha pada 2020-2022 tapi sampai akhir 2021, baru tercapai 242.537 ha.

Tahun lalu pencapaian target PSR sangat rendah 42.212 ha lantaran ada beberapa kendala. Antara lain, adanya rekomendasi Badan Pemeriksa Keuangan untuk menyertakan pernyataan bebas kawasan hutan dan bebas dari HGU serta validasi Nomor Induk Kependudukan pekebun.

Untuk mempercepat laju PSR, pemerintah meluncurkan penyederhanaan proses pengajuan, membuka jalur kemitraan dengan perusahaan perkebunan, menambah luasan maksimal kebun dari dari 4 ha per KK menjadi 4 ha per pekebun. Bila PSR bisa berjalan lancar dan harga CPO bertahan rata-rata setinggi 2021, Dwi optimistis kebutuhan benih 2022 akan tumbuh 7-10% atau sekitar 110 juta kecambah.

Siap Nombok

Kesadaran pentingnya menanam benih berkualitas diungkap Sutiyana, Ketua KUD Tani Subur di Desa Pangkalan Tiga, Kec. Pangkalan Lada, Kotawaringin Barat, Kalteng. Peremajaan kebun di KUD ini sudah mencapai 256 ha dan segera mulai tahap ketiga seluas 201 ha. Total yang akan diremajakan 870 ha.

Untuk mendapat benih berkualitas, pihak KUD mulai melirik BSM sebagai produsen varietas DxP Sriwjaya 1-6 pada tahap kedua. “Saya datang ke Palembang, melihat langsung kondisi induk dan hasil kebunnya. Kami putuskan membeli DxP Sriwijaya 5 semiklon (SJ 5) karena produktivitasnya tinggi, rata-rata 34 ton TBS. Pelepahnya pendek sehingga jumlahnya lebih banyak, bisa 144 pokok per hektar. Rendemen minyaknya juga tinggi 26%. Nanti perusahaan-perusahaan yang beli TBS kami akan senang,” ungkap Sutiyana melalui telepon.

Sutiyana mengakui, kecambah SK 5 di banderol lebih mahal, yakni Rp11.500/ butir. Jadi anggaran pembelian benih membengkak.“Ya nomboklah, nggak papa yang penting kualitasnya bagus. Kami membuat pembibitan sendiri karena pengen mendapat bibit yang semuanya terjamin,” tandasnya.

KUD juga melayani kebutuhan masyarakat setempat supaya mereka tidak salah bibit beli di pasar daring. “Kami ikut memberikan pemahaman tentang bibit yang baik. Koperasi berani menambah kecambah untuk menyediakan bibit berkualitas yang terbaik bagi mereka supaya ke depan tidak ada penyesalan,” tutur Sutiyana.

Awas Benih Palsu

BSM memproduksi enam varietas benih, yakni DxP Sriwijaya 1-6 dari dua kelompok. Kelompok pertama, DxP Sriwijaya dari tetua perbanyakan dengan biji. Kelompok kedua, DxP Sriwijaya dari tetua dengan perbanyakan Dura dari biji dan Pisifera dari kultur jaringan atau disebut semiklon.

Karakteristik utamanya adalah adaptasi tinggi terhadap lingkungan, termasuk tahan kekeringan, kontaminasi dura sangat rendah, panen perdana umur 26-30 bulan, pertumbuhan meninggi lambat, <41 cm/tahun, kerapatan populasi tinggi, di atas 143 pokok/ha. Produktivitasnya tinggi, diatas 28 ton TBS/ha/tahun dengan rendemen minyak di atas 26%, dan produksi minyak lebih dari 7 ton/h/tahun.

Sementara karakter sekundernya antara lain pelepahnya pendek, tahan stres lingkungan, ukuran tandan besar, cocok di lahan rendahan, dan ada juga yang cocok di lahan gambut. Untuk mendapatkan benih-benih tersebut, BSM mempersilakan konsumen berkunjung langsung ke Seed Processing Unit di Palembang atau melalui komunikasi via telepon/pesan WA ke nomor pemasaran. “Kita juga membuka penjualan di platform online melalui belibenih.com. Kita tidak berjualan di platform lain,” tandas Zulhermana.

Terkait maraknya penawaran benih SJ di lapak digital (marketplace) ternama, alumnus S2 IPB University tersebut menegaskan benih tersebut ilegal (palsu). Untuk itu, BSM menempuh dua jalur. Pertama, menerbitkan advertorial benih DxP Sriwijaya di berbagai media massa dan menyebarkan informasi ke kelompok tani mitra BSM. Kedua, Tim Marketing BSM berkoordinasi dengan tim legal untuk mengirimkan surat ke tiap market place berisi Permohonan Penghapusan Iklan Benih Kelapa Sawit DxP Sriwijaya Palsu.

Selain itu, tim pemasaran BSM juga berkunjung ke daerah-daerah potensial yang belum familiar dengan produk SJ dan menyebarkan informasi melalui akun media sosial perusahaan. Zul berharap,para pekebun tidak mengorbankan masa depan bisnisnya dengan membeli benih palsu yang maksimal hanya memberikan produksi 50% dari benih asli.