
Jakarta, 2025 – Sampoerna Agro menegaskan perannya dalam membangun masa depan industri kelapa sawit Indonesia melalui inovasi dan penelitian berkelanjutan. Hal ini disampaikan oleh Dwi Asmono, Sustainability, Research & Development Director Sampoerna Agro, dalam ajang Indonesia Innovator Award & Indonesia Innovator Lecture 2025 yang dihadiri para inovator, akademisi, mahasiswa, dan pelaku industri dari berbagai sektor.
Dalam kuliah umum yang ia bawakan, Dwi Asmono menyebut kelapa sawit sebagai salah satu pilar ketangguhan ekonomi bangsa. Dengan produktivitas yang tinggi dan kontribusi signifikan terhadap perdagangan global, sawit menjadi komoditas strategis yang menghidupi jutaan keluarga petani di Indonesia.
“Banyak yang belum menyadari, Indonesia saat ini mampu memenuhi sekitar 40% kebutuhan minyak nabati dunia. Itu berarti kita memegang peranan besar dalam menjaga ketersediaan pangan dan energi dunia,” ujarnya.
Menurutnya, keberhasilan industri ini tidak bisa dilepaskan dari kualitas benih. Benih unggul menjadi titik awal dalam menghasilkan produktivitas optimal, mengurangi kesenjangan hasil, dan membuka peluang pengembangan produk turunan yang bernilai tinggi seperti biodiesel, oleokimia, hingga bahan pangan olahan.
Rekam Jejak dan Dedikasi untuk Bangsa
Selama lebih dari dua dekade mengabdi di bidang pemuliaan kelapa sawit, Dwi Asmono telah memimpin berbagai program riset yang menghasilkan varietas benih unggul berproduktivitas tinggi, tahan terhadap penyakit, dan adaptif terhadap perubahan iklim. Pencapaiannya tidak berhenti pada peningkatan kinerja perusahaan semata, tetapi juga membawa dampak luas bagi petani dan industri sawit nasional.
Bagi Dwi, pengembangan benih kelapa sawit adalah tugas pengabdian untuk bangsa. Ia percaya bahwa kemajuan industri sawit bukan sekadar keuntungan ekonomi, melainkan sarana untuk mewujudkan Indonesia yang berdaulat pangan, kuat secara ekonomi, dan bermartabat di mata dunia.
Apresiasi untuk Tim Pemuliaan
Dwi Asmono menegaskan bahwa keberhasilan yang diraih tidak mungkin tercapai tanpa dedikasi dan kerja keras tim pemuliaan kelapa sawit Sampoerna Agro. Mereka adalah para peneliti, teknisi, dan tenaga lapangan yang setiap hari bergelut di kebun percobaan, laboratorium, hingga fasilitas produksi benih.
Indonesia Pemimpin Tropika
Dalam kuliahnya, Dwi mengingatkan bahwa peran Indonesia jauh melampaui sekadar menjadi pengekspor minyak sawit. “Kita adalah penjaga plasma nutfah, pemulia masa depan, dan pemimpin tropika, yang membangun ketahanan pangan dan energi dunia, dimulai dari benih,” tegasnya.
Pesan ini menjadi penutup yang kuat dari kuliah umum tersebut, menegaskan visi bahwa industri sawit Indonesia harus dilihat sebagai kekuatan strategis global yang berakar dari hulu, mulai dari riset, inovasi, hingga benih yang berkualitas.
Inovasi dan Keberlanjutan
Dwi juga menggarisbawahi bahwa masa depan industri sawit bergantung pada inovasi dan keberlanjutan. Ia mendorong pelaku industri, akademisi, dan pemerintah untuk bekerja bersama mengembangkan teknologi benih, memperbaiki praktik budidaya, serta memperluas hilirisasi yang mampu memberikan manfaat ekonomi sekaligus menjaga kelestarian lingkungan.
Ajang Indonesia Innovator Award & Indonesia Innovator Lecture 2025 menjadi wadah pertukaran ide dan inspirasi antar pelaku inovasi di berbagai bidang. Kehadiran Sampoerna Agro di acara ini menegaskan komitmen perusahaan untuk terus berkontribusi dalam membangun industri sawit yang berdaya saing global, ramah lingkungan, dan bermanfaat bagi masyarakat luas.
Tentang Sampoerna Agro
Sampoerna Agro adalah perusahaan agribisnis terkemuka di Indonesia yang mengelola perkebunan kelapa sawit, karet, dan sagu. Mengedepankan inovasi, keberlanjutan, dan pemberdayaan masyarakat, Sampoerna Agro berkomitmen menjadi mitra strategis dalam pembangunan pertanian Indonesia.