Waktu: 24/10/22, 5:00 WIB
Sumber: https://sawitindonesia.com/

BINASAWIT-MAKMUR-BERHASIL-MENEMPATI-POSISI-KEDUA-MARKET-SHARE-BENIH-KELAPA-SAWIT

 

“Dalam Dua tahun ini, benih sriwijaya berhasil menempati posisi kedua dalam pangsa pasar Indonesia. Kami memiliki enam varietas benih DxP Sriwijaya dan benih semi klon yang makin dikenal dan dipercaya oleh seluruh pelaku di industri kelapa sawit,” ujar Dwi Asmono, Direktur PT Binasawit Makmur.

Dari data yang didapatkan, Benih DxP Sriwijaya yang berhasil menduduki posisi kedua market share benih kelapa sawit yaitu sebesar 17%. Sedangkan posisi pertama masih ditempati oleh Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) sebesar 28%.

Dwi Asmono juga menjelaskan bahwa bisnis benih ini sangat berikatan dengan penggunaan teknologi dan juga after sales service untuk memenuhi semua kebutuhan pelanggan BSM. Sebagai contoh, bagi pekebun yang belum memahami dasar-dasar agronomi makan akan dibantu oleh tim BSM melalui pola edukasi langsung.

“Timnya Pak Zul (Zulhermana Sembiring) aktif berkunjung ke berbagai daerah untuk mengedukasi dan mensosialisasikan keunggulan benih DxP Sriwijaya,” ujar Dwi Asmono.

Perusahaan selalu senantiasa memonitoring performance produk benih agar kualitas benih yang disalurkan ke pelanggan tetap terjaga. Belakangan ini segmen smallholder menjadi salah satu pilar yang mengalami kenaikan volume penjualan, oleh karena itu tim komersial selalu pro aktif dalam memberikan pengarahan teknis bagi petani swadaya maupun petani plasma.

Dijelaskan Dwi Asmono, saat ini permintaan benih DxP Sriwijaya 1 dan DxP Sriwijaya 5 sangat diminati pelanggan karena karakteristik yang dimilikinya. Benih ini sangat adaptif di lahan marginal seperti lahan basah dan areal dengan kemiringan curam.

Selain itu, PT Binasawit Makmur juga melakukan kerjasama dengan penangkar benih melalui program kerjasama pembibitan untuk dapat lebih mempermudah akses petani terhadap bibit sriwijaya asli. Dwi Asmono juga mengatakan bahwa mitra penangkar BSM selalu diawasi dengan  ketat untuk menjaga kualitas benih tetap terjaga.

“Kami memilih penangkar benih yang kredibel karena peran mereka sangat signifikan dan vital. Selain itu, peran media sosial juga harus dimanfaatkan untuk mempromosikan dan membuka akses permintaan benih kepada pembeli,” pungkas Dwi Asmono.